Ayoo Guys !! Prediksi Gajimu 5 Tahun ke Depan,Ini Dia Caranya !! I www.semuainformasi-update.tk I



Pertanyaan ini sering di tanyakan oleh kandidat waktu wawancara. “Kalau geser ke perusahaan itu, kurang lebih berapakah gaji saya lima tahun yang akan datang? ” 

Jujur, pertanyaan ini tak mudah untuk dijawab, namun saya bakal coba menjawabnya berdasarkan pengalaman. 

Setiap perusahaan mempunyai kebijakan masing-masing dalam menentukan kenaikan upah per tahunnya. Pada umumnya, perusahaan bakal memperhitungkan kenaikan upah karyawan dari : 

1. Yang pertama tentunya performa perusahaan keseluruhannya di th. sebelumnya 
2. Yang ke-2, performa individu yang bersangkutan 
3. Yang terakhir, tingkat inflasi pasar 

Berdasarkan ketiga poin itu, perusahaan bakal memformulasikan tingkat kenaikan upah (dalam %) dalam satu tahun. Pihak HRD biasanya akan “kompakan, ” berarti saling berkomunikasi dengan pimpinan HR lain dalam industri yang sama serta sharing informasi masalah gagasan kenaikan upah tahunannya. Ada seperti “kesepakatan” dalam sebagian industri tentang besaran tingkat kenaikan upah tahunan. 

Karena tingkat inflasi Indonesia cukup tinggi, kenaikan gaji per th. dapat disebut cukup tinggi bila dibanding negara-negara maju. Saat di BMW Indonesia, menurut bos saya, kenaikan upah rata-rata di Indonesia tidak masuk akal. Di Jerman, kenaikan upah diatas 3% telah dianggap luar umum. Lah, tingkat inflasi di Jerman saja tak hingga 2%, pikir saya. Dengan cara value of money, mereka terima jauh lebih baik. 

Terkecuali kenaikan upah tahunan, ada pula kenaikan upah promosi. Bila ingin fair, kenaikan upah promosi seharusnya ikuti rentang upah posisi yang sama. Berapakah besarannya? Sekali lagi, semua bergantung perusahaannya. 

Seluruhnya kajian diatas juga tergantung kultur perusahaan dalam kebijakan remunerasi. Bukanlah jaminan bila perusahaan multinasional bakal memberi kenaikan upah yang lebih baik daripada perusahaan lokal. Tetapi butuh digali juga, perusahaan lokal yang seperti apa? Tidak seluruhnya perusahaan lokal bakal memberi upah yang tinggi. Sebagian berani berikan upah tinggi karena mau memperoleh kaliber perusahaan asing. 

Apabila tingkat inflasi Indonesia ada di kisaran 7% sampai 9% umpamanya, jadi kenaikan upah tahunan—yang kerap dimaksud ‘adjustment’—akan berpedoman pada persentase itu. Jadi, bila upah kita contoh Rp 5. 000. 000, serta kita ambil persentasi median di 8%, jadi dalam lima th., upah kita kira-kira bakal ada di kisaran Rp 6. 800. 000. 

Mungkin saja banyak yang memikirkan, kok kecil ya? Jadi banyak karyawan lalu aktif mencari kesempatan di luaran untuk mengejar rupiah yang lebih baik. 

Jadi baiknya bagaimana? Apakah kita harus jadi “kutu loncat” untuk memperoleh gaji yang lebih tinggi? 

Pengertian “kutu loncat” untuk saya yaitu seseorang profesional yang rajin berpindah-pindah perusahaan dalam periode waktu kurang dari setahun. Pernah saya mewawancarai seorang dengan pengalaman berkarir 15 tahun di 20 perusahaan. 

Awal berkarir saya juga, saya mempunyai kecenderungan jadi “kutu loncat. ” Berkarir di bank cuma dua th., selanjutnya ubah ke perusahaan rokok, belum hingga satu tahun telah geser ke industri financial. Tidak sampai enam bln., geser lagi ke telekomunikasi. Agak lama di situ, seputar tiga tahunan, saya geser lagi ke industri kecantikan selama tiga tahun. Kemudian lumayan lama (lima tahun) di BMW Indonesia. 

Sesudah saya analisis, ternyata penghasilan saya sesudah berpindah-pindah itu lebih kecil dari rekan saya yang stay di perusahaan saya yang pertama, yakni di bank. Beliau rupanya berkali-kali memperoleh promosi yang mendongkrak gajinya secara penting. 

Pindah tempat berkarir memanglah umumnya dapat mendongkrak upah juga — kisarannya di 30%. Tetapi, ada juga yang memperoleh kenaikan upah sampai 100%, bergantung skill serta expertise si kandidat. 

Bila ada pertanyaan, “Lebih baik rajin pindah berkarir atau stay ditempat yang sama? ” jawaban saya : pertimbangkan masak-masak. Memanglah, dengan beralih karier (bukanlah jangka waktu yang singkat tentu), nyatanya menaikkan khasanah pengetahuan serta pengalaman saya, yang saya meyakini akan tidak saya peroleh bila stay ditempat yang sama. Namun terlalu sering beralih juga kurang bijaksana, terlebih sampai 20 perusahaan dalam 15 tahun.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.