Karla Jacinto, duduk termenung di suatu kebun yang luas. Suara-suara berisik mobil, orang berbincang tak ia hiraukan. Matanya sendu.
" Saya ingat angka itu 43. 200 kali, " nada Karla bergetar.
Karla yaitu salah satu wanita muda, yang sukses lolos dari penjualan manusia. Jadikan budak sex. Dia menyampaikan, sehari-hari dia mesti melayani 30 pria --paling sedikit-- 7 hari satu minggu selama 4 th.. Keseluruhan 43. 200 kali.
Kisahnya buka mata kita, begitu brutalnya fakta dari penjualan manusia di Meksiko serta Amerika Serikat. 'Dunia bawah tanah' yang sudah mematikan mimpi-mimpi beberapa ribu gadis Negeri Stombero.
Human trafficking jadi satu diantara 'perdagangan' yang untungkan serta umum, serta tak mengetahui batas serta menghubungkan kota-kota di Meksiko tengah dengan kota-kota seperti Atlanta serta New York.
Beberapa petinggi AS serta Meksiko di Meksiko telah mengetahui selama bertahun-tahun, kota itu sudah jadi sumber paling utama cincin perdagangan manusia serta tempat dimana korban yang di ambil sebelum pada akhirnya dipaksa melacur. Kota ini dimaksud Tenancingo.
Walau kota itu berpopulasi cuma 13. 000 penduduk, Susan Coppedge, dari Utusan Spesial Luar Negeri AS untuk Perdagangan Manusia menyampaikan kota kecil itu mempunyai reputasi besar saat bicara perihal prostitusi serta mucikari.
" Tersebut apa yang kota itu kerjakan. Itu industri yang mereka punyai, " tutur Coppedge pada CNN, Rabu 11 November 2015.
" Tetapi di kampung-kampung, gadis-gadis desa tak mempunyai inspirasi bahwa itu yaitu apa reputasi kota ini, hingga mereka tak curiga beberapa orang yang datang kesana. Mereka berpikir mereka mempunyai masa depan yang besar dengan orang itu. Mereka pikir mereka menyukai dengan tulus. Tersebut narasi yang sama dari perekrutan setiap saat. "