Studi untuk studi menunjukkan bahwa sayur silangan, terlebih brokoli, memiliki kekuatan mencegah kanker dalam satu serta lain langkah. Satu diantara studi paling baru temukan enzim yang khusus diketemukan pada sayur silangan dapat menghindar kanker spesifik untuk tumbuh kembali, dengan membunuh stem sel kanker itu. Studi lain menunjukkan ekstrak kecambah brokoli kurangi kemungkinan kanker mulut pada tikus yang pernah terkena penyakit tersebut
Saat ini, studi paling baru dari Texas A&M Health Science Center berpindah pada senyawa yang lebih khusus pada brokoli serta sayur silangan yang lain yang di kenal juga sebagai ‘sulforaphane’, serta di ketahui tidak cuma dapat menghindar kanker, tetapi dapat juga dipakai untuk membantu menyembuhkan kanker.
Pada studi itu, yang dipublikasikan dalm jurnal Clinical Epigenetics, beberapa peneliti memakai ekstrak kecambah brokoli (broccoli sprout extract-BSE), suatu suplemen yang mengandung sulforaphane. Pengujian dikerjakan untuk mencari tahu apakah BSE dapat menghindar atau bahkan menyembuhkan kanker usus besar, serta temuan mereka bahwa itu sukses, seperti ditulis dari laman Medical Daily, Kamis 3/12/2015.
Beberapa peneliti menghimpun 28 partisipan berusia 50 th. keatas yang tengah dalam perawatan jalan kolonoskopi. Mereka disuruh untuk melengkapi suatu survey tentang rutinitas mengkonsumsi sayur serta lalu diukur level p16 mereka, yakni suatu gen penekan tumor di usus besar mereka.
Orang yang konsumsi sayur silangan lebih banyak mempunyai kadar p16 yang lebih tinggi pada usus besar mereka, serta tingkatan itu terus tinggi bahkan juga bila mereka tak mengonsumsi sayuran sehari-hari. Beberapa peneliti yakin hal ini berlangsung lantaran sulforaphane menyebabkan badan untuk mengubah gen supaya dapat mencegah perkembangan tumor tambah baik.
“Petunjuk ini ada pada kemungkinan bahwa mekanisme epigenetik awalannya dipicu oleh sulforaphane serta semua metabolismenya, serta mekanisme hilir dapat dipertahankan, paling tidak dalam periode waktu sesaat, bahkan juga sesudah senyawa itu menghilang dari badan, ” tutur beberapa peneliti.
Banyak suplemen BSE yang dapat diperoleh dipasaran, beberapa peneliti menyampaikan bahwa mereka tak seutuhnya meyakini suplemen-suplemen itu aman atau bekerja dengan efisien. Jenis yang mereka pakai nyatanya memanglah bekerja dengan baik, tetapi diperlukan penelitian selanjutnya untuk hasil yang lebih meyakinkan.
“Kami tak temukan peristiwa jelek yang serius pada relawan kesehatan ini yang konsumsi pil BSE sepanjang tujuh hari, ” tutur Praveen Rejandran, sorang penggagas studi ini, dalam suatu siaran pers. “Kami memakai ekstrak brokoli yang telah distandardisasi dalam studi kami yang disiapkan oleh Kampus John Hopkins.
Suplemen BSI ini tengah dievaluasi dalam sebagian uji klinis di semua negeri, tetapi kami belum meyakini bahwa suplemen lain yang sama yang dapat diperoleh dengan cara bebas memiliki kandungan kandungan aktif yang sama, termasuk juga sulforaphane. ”
Beberapa peneliti juga mencatat bahwa ada kemungkinan resiko-resiko lantaran pemakaian BSE dalam periode panjang. Sulforaphane memperkenalkan suatu protein bernama Nrf2, yang dapat melawan kanker, tetapi nanti hal itu dapat juga jadi peran pembentukan plak pada pembuluh arteri. Akhirnya, beberapa peneliti memperingati beberapa orang untuk berkonsultasi dulu pada dokter saat sebelum mulai konsumsi suplemen.
" Kami belum seutuhnya meyakini untuk mereferensikan beberapa orang untuk konsumsi suplemen BSE, namun tak ada salahnya mengulangi apa yang disebutkan beberapa pakar nutrisi sampai kini : makan sayuran Anda, ” tutur Rajendran dalam siaran pers itu.