Seseorang anak yang masih tetap berumur 15 th. memaksa ibunya untuk beli iPhone 6 Plus 64GB, serta parahnya iPhone itu untuk dijadikan hadiah pada kekasihnya.
Hal ini di ketahui sesudah seseorang penjaga counter memberitahukan bahwa tempo hari dia memperoleh pelanggan seseorang ibu serta anaknya.
Dari pernyataan penjaga counter, si ibu itu kakinya sakit serta pincang waktu jalan, sepintas ibu tampak tak kuat untuk melangkah lantaran kakinya sakit.
Dengan ramah, si penjaga counter juga memberi service pada ibu serta anak yang mau beli iPhone ini.
Di bawah ini pembicaraan yang terjadi pada si penjaga counter dengan sang ibu yang sakit serta anaknya :
Saya : - Assalamualaikum makcik, kami ada set handphone, laptop dengan barangan rumah. Ada tiga cara bayaran, kontan, kad credit serta ansuran gampang.
Ibu : - Bila ansuran mudah jenis mana cara dia?
Saya : - Bila ansuran gampang, siapkan penyata upah, salinan kad inginalan serta penyata bank. Bila malas nak pergi bank buat penyata bank, untuk je nombor akaun, saya buatkan penyata bank. Makcik nak apa, saya kirakan sekali bayaran bulanannya. Paling maksimum bayaran bisa hingga tiga th. saja.
Anak : - Okay bang, berapakah eh satu bulan untuk iPhone 6 Plus 64GB dengan Samsung Note 4?
Saya : - *terus ambillah kalkulator kira* Okay, bila dua handphone, RM296 untuk satu bulan selama 3 th..
(Sembari tersenyum saya tengok, muka makcik itu yang jenis resah. Saya tahu makcik tu orang sulit).
Anak : - Okay, Ibu jadi eh? Bisa eh?
Ibu : - (Cuma dapat mengangguk mengikut kehendak anak dia)
Saya : - Beli handphone hingga dua, satu siapa mempunyai? Usia adik berapakah?
Anak : - Yang Samsung Note 4 itu saya mempunyai, yang iPhone 6 128GB tu saya nak hadiahkan pada makwe saya bang. Minggu depan hari lahir dia. Usia 15.
Saya : - (Mengucap dalam hati, sambil geleng kepala. Ya Allah, jenis ni sekali anak dia bikin kat Ibu dia? Ibu dia yang bayar bulan-bulan, suka-senang je anak untuk kat makwe dia).
Ibu dia selalu mengeluarkan dokumen, saya tengok penyata upah Ibu dia satu bulan hanya RM950.
Saya : - Okay makcik, kelak saya sistem. Dalam saat satu minggu akan jawapan lulus ke tidak.
Ibu : - Okay, baik dik. Terima kasih. (Dengan muka seperti pasrah dengan kehendak anak dia)
Saya : - Keduanya sama makcik. Datang lagi. (Saya senyum dengan rasa bersalah tengok situasi Ibu dia yang kaki tempang jalan keluar)
paksa ibu beli iphone6Percakapan diatas memanglah berbahasa Malaysia, lantaran momen ini memanglah berlangsung di Malaysia, tetapi jadi viral di sosial media.
Pikirkan, masih tetap kecil saja anaknya telah memperlakukan ibunya seperti ini, bagaimanakah bila si anak nantinya telah besar? Apakah dia masih tetap memperlakukan ibunya begini? Atau bahkan juga lebih kronis?
paksa ibu beli iphoneDalam batinnya, si penjaga counter juga berdo’a semoga Allah memberi kemampuan pada sang ibu, serta dalam penuturannya diakuinya mau menangis melihat hal semacam ini.
Untuk seluruhnya, jangan sampai memaksakan kehendak kita pada orangtua kita, kasihani mereka yang berjuang mati-matian mencari nafkah untuk kita.
Silakan berbagi artikel ini pada seluruhnya temanmu, agar tak ada lagi yang memperlakukan ibunya seperti ini.